HqProperti |
TAHAPAN PEMBUATAN ANALISA
KELAYAKAN PROYEK
1. PENGECEKAN STATUS LOKASI
Pastikan
tanah yang akan dikelola sebagai perumahan berada pada jalur
yang
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota ( RTRK) agar tidak kesulitan
untuk
ijin pemanfaatan tanahnya. Misal jika rencana lokasi perumahan yang
akan
dibangun berada pada areal persawahan, tidak selalu RTRK di tempat
tersebut
akan jadi daerah persawahan atau daerah peresapan (jalur hijau).
Apabila
ternyata daerah tersebut direncanakan sebagai pemukiman maka kita
bisa
lanjutkan untuk rencana mengembangkan perumahan.
2.
PENINJAUAN LAPANGAN UNTUK MELIHAT KONDISI GEOGRAFIS LOKASI
Hal
ini penting untuk dilakukan sebelumnya agar nantinya didalam
perhitungan
kelayakan proyek dapat mendekati riil kebutuhan biaya dalam
pelaksanaannya.
Sedangkan hal –hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a.
Apakah dilokasi perlu adanya pekerjaan Cut and Fill
b.
Apakah dilokasi sudah tersedia jaringan listrik
c.
Apakah dilokasi sudah dilalui jaringan PDAM
d.
Apakah dilokasi sudah dilalui jaringan telepon
e.
Dll
3.
KOMPETISI HARGA
Yang
dimaksud dengan kompetisi harga disini adalah melakukan survey atau
studi
banding dengan perumahan-perumahan yang berada disekitar lokasi.
Hal
ini penting untuk dilakukan agar kita mengetahui sejauh mana tingkat
persaingan
harga jual beserta keunggulan dan kekurangan yang ditawarkan
oleh
kompetitor. Hal –hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a.
Harga Jual kompetitor, meliputi:
ü Harga Jual Standart
ü Prediksi harga borongan pekerjaan per m2
ü Prediksi harga jual tanah matang per m2
ü b. Spesifikasi material yang dipakai kompetitor
ü Spesifikasi pondasi
ü Spesifikasi struktur
ü Spesifikasi rangka atap
ü Spesifikasi penutup atap
ü Spesifikasi penutup dinding
ü Spesifikasi penutup lantai
ü Spesifikasi instalasi listrik
ü Spesifikasi Sanitair
ü c. Fasilitas umum yang disediakan oleh kompetitor
ü Pemasangan Jaringan Listrik
ü Pemasangan Jaringan Telepon
ü Pemasangan system drainase lingkungan
ü Sarana Ibadah
ü Sarana olah raga
ü Spesifikasi beserta lebar jalan lingkungan
4.
PEMBUATAN SITE PLAN
Dalam
pembuatan site plan yang paling mendasar untuk diperhatikan adalah
prosentase
pemanfaatan lahan untuk kavling dan fasilitas umum. Hal ini
penting
untuk diperhatikan karena akan berkaitan dengan masalah pengajuan
perijinan
untuk lokasi tersebut. Untuk masing-masing daerah di indonesia
prosentase
lahan untuk kavling dan untuk fasilitas umum rata-rata sama,
yaitu
70% untuk kavling dan 30% untuk fasilitas umum.
Untuk
selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah proporsi pembagian lahan
untuk
tiap kavlingnya yang disesuaikan dengan type bangunan diatasnya.
Untuk
lebih sederhananya standar baku untuk tiap kavling pembagian antara
luas
bangunan dan lahan terbukanya adalah 50% - 50%. Artinya apabila
suatu
kavling mempunyai luasan 72 m2, dengan lebar muka 6 m serta
panjang
12 m, maka bangunan yang dapat didirikan diatas lahan tersebut
mempunyai
luas maksimal 36 m2 ( Type 36/72 )
Selanjutnya
untuk lahan kavling yang berada dibagian pojok ( hook ) harus
dibuat
lebih lebar daripada lahan yang bukan hook, mengingat untuk lahan
yang
berada dibagian hook akan mempunyai garis sempadan bangunan dari
2
sisi yang menghadap jalan lingkungan. Dan biasanya untuk kavling hook ini
akan
mempunyai akan mempunyai type yang lebih besar dari pada type non
hook.
Untuk
minimal muka depan lahan yang dapat diolah menjadi suatu kawasan
perumahan
adalah 18 m, dengan asumsi 6 meter untuk jalan dan 12 meter
untuk
kavling. Apabila lebar muka kurang dari 18 meter, maka akan tidak
layak
untuk dijadikan suatu kawasan perumahan.
5.
PENENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL BANGUNAN
Selanjutnya
dalam penyusunan analisa kelayakan proyek yang penting untuk
diperhatikan
adalah penentuan spesifikasi material untuk unit rumah yang
akan
dibangun. Hal ini karena berkaitan erat dengan Harga Pokok Produksi
untuk
unit rumah tersebut nantinya.
Karena
biaya konstruksi dalam suatu analisa kelayakan perumahan
mempunyai
prosentase terbesar ( rata-rata 40% dari total harga pokok
produksi
).
6.
PERIJINAN PROYEK
Untuk
masalah perijinan proyek ini untuk masing-masing daerah mempunyai
ketentuan
yang berbeda-beda, sehingga besaran biaya yang dibutuhkan
untuk
tiap daerah juga berbeda-beda tergantung kepada Perda yang berlaku
didaerah
yang bersangkutan.
Oleh
karena itu sebelum kita membuat analisa kelayakan proyek untuk lebih
detailnya
kita bisa menanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda)
7.
BIAYA MANAJEMEN & BIAYA OPERASIONAL
Yang
dimaksud dengan biaya manajemen & operasional kantor adalah biaya
yang
dibutuhkan selama jangka waktu proyek berjalan yang meliputi antara
lain
:
ü Biaya Sewa Kantor
ü Alat Tulis Kantor
ü Biaya Listrik bulanan
ü Biaya PDAM bulanan
ü Gaji karyawan
ü Operasional kendaraan
ü Biaya Promosi
ü Dll
Semua
kebutuhan biaya tersebut akan diperhitungkan selama jangka waktu
rencana
proyek berjalan dari awal hingga berakhirnya proyek. Biasanya
dalam
suatu lokasi perumahan jangka waktu yang diperhitungkan adalah
selama
2 tahun.
siteplan |
alternatif 2 : 125 unit
KOMPETISI HARGA |
Pendekatan harga jual perumahan |
kami hadir dengan menjawab dan
memberikan solusi tepat bagi HUNIAN nyaman yang selama ini jadi Impian anda
sekeluarga, " CARI RUMAH.. TANAH ANDA DI JUAL … ATAU BUTUH PERENCANAAN
PROYEK .. JASA DAN LAIN-LAIN .. HUBUNGI KAMI 081322375542 (Imam)
dijamin rumah yang anda
inginkan dan tanah yang anda titipkan untuk dijual akan segera terwujud dan gak
pernah anda pikirkan sebelumnya..
KAMILAH SOLUSI BUAT ANDA
TERUTAMA YANG ADA DI KAWASAN BANDUNG BARAT dan SEKITARNYA
Kantor :Perumahan taman bunga
cilame blok G/11 Cilame Bandung Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar