Kamis, 09 Februari 2017

TAHAPAN PEMBUATAN ANALISA KELAYAKAN PROYEK (HqProperti)




HqProperti



TAHAPAN PEMBUATAN ANALISA KELAYAKAN PROYEK


1. PENGECEKAN STATUS LOKASI

Pastikan tanah yang akan dikelola sebagai perumahan berada pada jalur
yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kota ( RTRK) agar tidak kesulitan
untuk ijin pemanfaatan tanahnya. Misal jika rencana lokasi perumahan yang
akan dibangun berada pada areal persawahan, tidak selalu RTRK di tempat
tersebut akan jadi daerah persawahan atau daerah peresapan (jalur hijau).
Apabila ternyata daerah tersebut direncanakan sebagai pemukiman maka kita
bisa lanjutkan untuk rencana mengembangkan perumahan.

2. PENINJAUAN LAPANGAN UNTUK MELIHAT KONDISI GEOGRAFIS LOKASI

Hal ini penting untuk dilakukan sebelumnya agar nantinya didalam
perhitungan kelayakan proyek dapat mendekati riil kebutuhan biaya dalam
pelaksanaannya. Sedangkan hal –hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Apakah dilokasi perlu adanya pekerjaan Cut and Fill
b. Apakah dilokasi sudah tersedia jaringan listrik
c. Apakah dilokasi sudah dilalui jaringan PDAM
d. Apakah dilokasi sudah dilalui jaringan telepon
e. Dll

3. KOMPETISI HARGA

Yang dimaksud dengan kompetisi harga disini adalah melakukan survey atau
studi banding dengan perumahan-perumahan yang berada disekitar lokasi.
Hal ini penting untuk dilakukan agar kita mengetahui sejauh mana tingkat
persaingan harga jual beserta keunggulan dan kekurangan yang ditawarkan
oleh kompetitor. Hal –hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Harga Jual kompetitor, meliputi:

ü  Harga Jual Standart
ü  Prediksi harga borongan pekerjaan per m2
ü  Prediksi harga jual tanah matang per m2
ü b. Spesifikasi material yang dipakai kompetitor
ü  Spesifikasi pondasi
ü  Spesifikasi struktur
ü  Spesifikasi rangka atap
ü  Spesifikasi penutup atap
ü  Spesifikasi penutup dinding
ü  Spesifikasi penutup lantai
ü  Spesifikasi instalasi listrik
ü  Spesifikasi Sanitair
ü c. Fasilitas umum yang disediakan oleh kompetitor
ü  Pemasangan Jaringan Listrik
ü  Pemasangan Jaringan Telepon
ü  Pemasangan system drainase lingkungan
ü  Sarana Ibadah
ü  Sarana olah raga
ü  Spesifikasi beserta lebar jalan lingkungan

4. PEMBUATAN SITE PLAN

Dalam pembuatan site plan yang paling mendasar untuk diperhatikan adalah
prosentase pemanfaatan lahan untuk kavling dan fasilitas umum. Hal ini
penting untuk diperhatikan karena akan berkaitan dengan masalah pengajuan
perijinan untuk lokasi tersebut. Untuk masing-masing daerah di indonesia
prosentase lahan untuk kavling dan untuk fasilitas umum rata-rata sama,
yaitu 70% untuk kavling dan 30% untuk fasilitas umum.

Untuk selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah proporsi pembagian lahan
untuk tiap kavlingnya yang disesuaikan dengan type bangunan diatasnya.
Untuk lebih sederhananya standar baku untuk tiap kavling pembagian antara
luas bangunan dan lahan terbukanya adalah 50% - 50%. Artinya apabila
suatu kavling mempunyai luasan 72 m2, dengan lebar muka 6 m serta
panjang 12 m, maka bangunan yang dapat didirikan diatas lahan tersebut
mempunyai luas maksimal 36 m2 ( Type 36/72 )

Selanjutnya untuk lahan kavling yang berada dibagian pojok ( hook ) harus
dibuat lebih lebar daripada lahan yang bukan hook, mengingat untuk lahan
yang berada dibagian hook akan mempunyai garis sempadan bangunan dari
2 sisi yang menghadap jalan lingkungan. Dan biasanya untuk kavling hook ini
akan mempunyai akan mempunyai type yang lebih besar dari pada type non
hook.

Untuk minimal muka depan lahan yang dapat diolah menjadi suatu kawasan
perumahan adalah 18 m, dengan asumsi 6 meter untuk jalan dan 12 meter
untuk kavling. Apabila lebar muka kurang dari 18 meter, maka akan tidak
layak untuk dijadikan suatu kawasan perumahan.

5. PENENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL BANGUNAN

Selanjutnya dalam penyusunan analisa kelayakan proyek yang penting untuk
diperhatikan adalah penentuan spesifikasi material untuk unit rumah yang
akan dibangun. Hal ini karena berkaitan erat dengan Harga Pokok Produksi
untuk unit rumah tersebut nantinya.

Karena biaya konstruksi dalam suatu analisa kelayakan perumahan
mempunyai prosentase terbesar ( rata-rata 40% dari total harga pokok
produksi ).


6. PERIJINAN PROYEK

Untuk masalah perijinan proyek ini untuk masing-masing daerah mempunyai
ketentuan yang berbeda-beda, sehingga besaran biaya yang dibutuhkan
untuk tiap daerah juga berbeda-beda tergantung kepada Perda yang berlaku
didaerah yang bersangkutan.

Oleh karena itu sebelum kita membuat analisa kelayakan proyek untuk lebih
detailnya kita bisa menanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

7. BIAYA MANAJEMEN & BIAYA OPERASIONAL

Yang dimaksud dengan biaya manajemen & operasional kantor adalah biaya
yang dibutuhkan selama jangka waktu proyek berjalan yang meliputi antara
lain :

ü  Biaya Sewa Kantor
ü  Alat Tulis Kantor
ü  Biaya Listrik bulanan
ü  Biaya PDAM bulanan
ü  Gaji karyawan
ü  Operasional kendaraan
ü  Biaya Promosi
ü  Dll

Semua kebutuhan biaya tersebut akan diperhitungkan selama jangka waktu
rencana proyek berjalan dari awal hingga berakhirnya proyek. Biasanya
dalam suatu lokasi perumahan jangka waktu yang diperhitungkan adalah
selama 2 tahun. 



siteplan 
 
ploting lahan sesuai sertifikat



  alternatif 2 : 125 unit


KOMPETISI HARGA





Pendekatan harga jual perumahan
kami hadir dengan menjawab dan memberikan solusi tepat bagi HUNIAN nyaman yang selama ini jadi Impian anda sekeluarga, " CARI RUMAH.. TANAH ANDA DI JUAL … ATAU BUTUH PERENCANAAN PROYEK .. JASA DAN LAIN-LAIN .. HUBUNGI KAMI 081322375542 (Imam)

dijamin rumah yang anda inginkan dan tanah yang anda titipkan untuk dijual akan segera terwujud dan gak pernah anda pikirkan sebelumnya..
KAMILAH SOLUSI BUAT ANDA TERUTAMA YANG ADA DI KAWASAN BANDUNG BARAT dan SEKITARNYA


Kantor :Perumahan taman bunga cilame blok G/11 Cilame Bandung Barat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar